Sunday, May 13, 2018

90s Teen Flicks - Why Scream & Beverly Hills 90210 Matters



Setelah melewati bacaan dan musik, minggu ini saya dan winda bakalan ngobrolin film, baik film layar lebar maupun serial televisi. Visualisasi yang memadukan keindahan kisah dengan musik yang menyentuh, membuat film dari tahun 90an tidak terlupakan sampai sekarang.

Cerita-ceritanya tergolong simpel, terkadang malah klise, namun hal itu nampaknya yang membuat film-film ini susah dilupakan. Ada dua film yang membawa banyak perubahan di era 90an.

Yang pertama, tentu saja:

BEVERLY HILLS 90210


Siapa yang otomatis bersenandung mendengarkan opening song di atas?

Mendengarkan lagu latar di atas membuat kenangan langsung terbawa ke kehidupan saudara kembar Walsh bersaudara, cinta segitiga Brenda-Dylan-Kelly yang pelik, kisah kasih David dan Donna yang sungguh lugu serta tentunya, gaya hidup hedonis para siswa West Beverly High School ini.

Serial drama besutan Aaron Spelling ini menjadi pioneer lahirnya serial remaja sejenis, yang mengedepankan kisah kehidupan anak sekolah dan masalah yang melingkupinya. Beberapa serial yang cukup populer mengikuti jejak Beverly Hills (BH) 90210 kemudian adalah Saved by the Bell, Dawson's Creek sampai The OC. Untuk Aaron Spelling sendiri, ini adalah awal kejayaan dirinya sebagai produsen film. Bagaikan Raam Punjabi pada masanya, tahun 90an tidak lengkap tanpa serial yang diproduseri Aaron Spelling. Selain BH90210, serial lain yang terkenal berkat tangan dinginnya antara lain Melrose Place, Sunset Beach, 7th Heaven dan Charmed.

Ada beberapa hal yang membuat BH 90210 dapat dianggap sebagai tonggak penting serial drama remaja di tahun 90an. 

ISU KONTROVERSIAL


BH 90210 keluar di awal tahun 1990an dan membawa banyak isu penting yang jarang diceritakan sebelumnya. Salah satu yang menjadi kontroversi adalah seks bebas. Ironisnya, isu ini justru mengangkat serial ini ke puncak popularitas. Episode terakhir musim pertama mengisahkan Brenda yang kehilangan keperawanannya. Episode ini menjadi titik balik bersinarnya serial ini. Memasuki musim kedua, serial ini sudah memancarkan sinar kepopulerannya ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Anomali dengan kisah Brenda, karakter wanita lainnya, Donna bersikeras mempertahankan keperawanannya selama di bangku sekolah. Memiliki pacar yang cukup lama berhubungan, Donna digambarkan sebagai gadis lugu yang terlihat out-of-place dalam lingkup West Beverly Hills. Beragam kepribadian karakter perempuan bertambah dengan munculnya Valerie Malone yang dekat dengan obat-obatan dan hobi merokok ganja.

Isu lain yang disentuh penggunaan senjata dan bunuh diri. Scott Scanion digambarkan bermain-main dengan pistol di satu pesta dan pistol tersebut meledak mengenai dirinya. Satu kejadian tragis di tengah-tengah suasana pesta yang gegap gempita. Kisah lainnya adalah upaya bunuh diri yang dilakukan Valerie dengan berusaha melompat ke jalan raya. Usaha ini akhirnya berhasil digagalkan Brandon.

Keberanian BH 90210 mengangkat isu-isu diatas, ditambah perkara adopsi, diskriminasi ras sampai perceraian membuat cerita berwarna. Aaron Spelling dan Darren Starr, penulis skenario, cukup berani mengeluarkan berbagai jenis isu yang masih tabu dibahas di tahun 90an. Tentunya ini membuat BH 90210 benar-benar menjadi pioneer sejati.

LAGU LATAR YANG PENUH KENANGAN


Saving Forever with You dan The Right Kind of Love adalah dua lagu yang membawa ketenaran luar biasa untuk penyanyinya, Shanice dan Jeremy Jordan. Kemunculan keduanya dalam album soundtrack ini membawa kepopuleran drastis. Keduanya bahkan membuat musik video untuk lagu mereka dengan latar belakang siswa-siswa West Beverly Hills ini.

Selain membantu ketenaran sang artis, BH 90210 juga membawa tren baru dalam dunia serial untuk memiliki album soundtrack. Berbeda dengan film layar lebar, tidak banyak serial drama saat itu yang mengeluarkan album soundtrack. BH 90210 mengubahnya dan mengajak musisi-musisi yang belum memiliki nama untuk bekerja sama. Dengan idealis yang sama, Aaron Spelling mengajak musisi muda yang tidak memiliki nama untuk mengisi album ini, sama pola dengan pemilihan para pemain dramanya. Tidak ada satu pun aktor dan aktris yang telah memiliki nama sebelum bergabung dengan produksi serial ini. Sekali lagi, Aaron Spelling menciptakan tren.

KISAH CINTA SEGITIGA YANG MEMBUAT PENASARAN

gambar dari sini
Kisah cinta segitiga tidak akan pernah mati dibahas. Anak 90an pasti pernah dihadapkan pada pertanyaan: pilih Dylan & Brenda atau Dylan & Kelly? Pecinta BH 90210 akan mati-matian mendukung Dylan dan Brenda, seperti tergambar di polling di sini

Kisah mereka bertiga benar-benar jadi pusat cerita sepanjang sembila musim serial ini ditayangkan. Kedua sahabat, Kelly dan Brenda, yang sama-sama jatuh cinta pada bad boy penyendiri, Dylan McKay. Tokoh Dylan sendiri awalnya hanya akan muncul beberapa episode awal saja, namun kembali, kejelian seorang Aaron Spelling melihat potensi karakter Dylan yang dapat dikembangkan, membuat ia bertahan sampai akhir. 

Resep cinta segitiga ini bertahun-tahun kemudian juga mengantar serial lain, Dawson's Creek, mendapatkan popularitas yang sama. Salah satu serial Aaron Spelling lainnya yang menyasar pasar dewasa, Melrose Place, juga mengemas cinta segitiga dalam banyak kisah. Hampir semua hubungan  cinta dalam serial ini memiliki bumbu kisah cinta segitiga, baik itu kisah cinta Alison/Billy/Amanda yang fenomenal atau Kimberly/Michael/Sydney yang bikin geregetan. Resep kisah cinta yang tidak akan pernah mati untuk digarap. BH 90210 mengemasnya dengan indah.

Sedikit fun facts tentang serial ini bisa ditemukan di sini. Lumayan membawa kita kembali duduk di layar RCTI saat minggu sore.

---

Beranjak ke film layar lebar, ada satu film yang mendobrak pakem teen flicks di tahun 90an. Sebelumnya, kisah percintaan masih merajai film-film remaja yang beredar di medio tahun 90, sebelum film ini hadir dan memunculkan fenomena baru.

gambar dari sini

Topeng putih dengan wujud yang terinspirasi dari lukisan Edvard Munch, jubah hitam panjang serta pisau belati bertahan bertahun-tahun sebagai ikon salah satu film horor paling fenomenal di tahun 90. Dilengkapi dengan dering telepon serta kata-kata ikonik: 'do you like scary movies?'

SCREAM (1996) membawa angin segar dalam industri film remaja kala itu. Kepiawaian Wes Craven mengolah film ini membawa Scream menjadi satu komoditas sendiri. Intrik misteri, horor dan sedikit kisah cinta masuk ke dalamnya. Film ini mencatat penghasilan yang luar biasa besar, salah satu film dengan penghasilan terbesar di tahun 1996 dan sampai saat ini dikenal sebagai film horor dengan genre slasher dengan penghasilan kotor terbaik di dunia. Slasher adalah genre film horor dimana pemeran utamanya adalah wanita atau remaja yang mengalami sayatan dengan pisau atau silet.

Kesuksesan Scream berlanjut menjadi saga yang terkenal hingga empat bagian. Sekuel keduanya mengalami nasib yang tidak kalah dengan seri pertama. Ceritanya kuat dengan plot twist yang sama tak terduganya. Kombinasi cemerlang Neve Campbell, Courtney Cox dan David Arquette adalah salah satu resep utama kesuksesan. Sayang, sekuel ketiga dan terakhir, yang rilis di tahun 2011, tidak mengalami kesuksesan yang sama. Scream 3 malah dianggap sebagai salah satu film horor terburuk yang pernah ada. 

Apapun juga, Scream membangkitkan fenomena baru dalam teen flicks di era 90an. Film-film remaja dengan sentuhan horor dengan bumbu cinta merajalela. Salah satunya yang cukup terkenal adalah I Know What You Did Last Summer, Idle Hands dan Final Destinations yang sukses memiliki sekuel. Selain kedua film di atas, film lepasan lain yang mengusung genre yang hampir mirip adalah The Craft dan The Faculty.

Ada beberapa faktor yang membuat Scream sukses dan menjadi ikon film remaja di tahun 90an:

MENDOBRAK MAINSTREAM


Ketikkan 90s teen movie, atau 90s teen drama atau sejenisnya pada mesin pencari dan kurang lebih gambar-gambar di atas akan didapatkan.

Pakaian trendi, kisah laki-laki dan perempuan, persahabatan geng cewek-cewek, populer atau nerd, dan sejenisnya adalah gambar yang akan mendominasi muncul. Tidak salah, karena seperti itu lah yang tergambar dalam film remaja tahun 90an.

Berbeda dengan Scream, seperti disebutkan artikel ini, ini dan ini yang sama-sama menasbihkan Scream sebagai film yang pantas disebut klasik. Sejajar dengan sebangsa Titanic dan The Matrix. Scream mampu mendobrak pakem cerita remaja yang berputar pada masalah cinta, persaingan si populer dan tidak atau seluk beluk pesta prom. Scream membawa penonton masuk ke alam cerita yang sama, namun dengan sentuhan berbeda. Pesta dan kisah cinta ada, persaingan kasta di sekolah pun tersedia, namun bukan itu fokusnya. 

Perbedaan fokus ini yang membuat Scream istimewa.

PLOT-TWIST YANG TIDAK TERDUGA

gambar dari sini

Semua orang adalah tersangka.

Walaupun ini adalah aturan tidak tertulis dalam semua film horor apapun juga, tetap saja susah mengelakkan aspek ini dalam Scream. Semua orang tampak mencurigakan, siapa sebenarnya pelakunya. 

Aturan kedua dalam film horor yang berlaku adalah, mencurigai seseorang yang kelihatannya paling tidak mungkin melakukannya. Still, susah banget, karena balik lagi ke aturan pertama. Semua orang mencurigakan.

Penonton dibawa menikmati film ini hingga selesai dan tercengang dengan akhir kisah yang tidak diduga-duga. Sungguh hanya kejeniusan luar biasa yang mampu menuliskan cerita yang tidak terpikirkan ini. Kalaupun kita benar mengira-ngira siapa pelakunya, kita akan susah mencari tahu motif di belakangnya. Untuk hal ini, Scream juara. I Know What You Did Last Summer coba mengikuti jejak ceritanya, namun menurut saya hasilnya masih jauh.

NEVE CAMPBELL

gambar dari sini

Faktor utama, selain Wes Craven tentunya.
Akting Neve yang awkward salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan film ini. Hubungan keduanya sama-sama menguntungkan. Scream membawa Neve membintangi banyak film tahun 90an yang cukup ikonik juga, seperti Wild Things dan membintangi serial Party of Five.

Tanpa Scream, Neve bukan siapa-siapa.
Namun tanpa Neve, Scream juga tidak menjelma menjadi film dengan penghasilan tinggi dan dianggap klasik.

---

Dua film di atas membuat tahun 90an terasa berbeda. Walaupun kalau boleh jujur, saya lebih menyukai I Know What You Did Last Summer (IKWYDLS) daripada Scream dan lebih suka Zack Morris dari Saved by the Bell (SbtB) daripada Brandon Walsh BH 90210. Namun saya mengakui, baik IKWYDLS maupun SbtB sangat dipengaruhi oleh kedua film di atas.

BONUS

Ada film lainnya yang cukup kuat pengaruhnya di tahun 90an, salah satu film favorit sepanjang masa saya, yaitu Clueless.

Clueless membawa semua hal yang trendi di tahun 90an dalam satu film. Gaya bicara, ungkapan kata, cara berbusana dan semua hal lain yang membuat saat menontonnya akan serentak berkata: 90an banget!

Seperti tertulis di sinisini, sini dan sini, semua situs tersebut menempatkan Clueless di peringkat pertama daftar 90s teen flick paling memorable. Saya menyukai Alicia Silverstone karena film ini.

Lihat cuplikan di bawah ini untuk melihat bagaimana Alicia sangat menjiwai karakter Cher Horowitz  dan menyebutkan banyak ungkapan khas tahun 90an.


Oh ya, film ini juga dibuatkan serial televisinya. Walau banyak yang mengecam dan menganggap serial teve-nya sebagai pelecehan terhadap film layar lebarnya, seperti diungkap di sini, saya sendiri lebih menyukai serialnya. Mungkin karena saya bisa lebih rutin menontonnya ya haha. Karakter Cher di serial memang kurang hidup, Alicia Silverstone membuat standar yang sangat tinggi dalam memerankannya, namun menurut saya cukup untuk sebuah serial teve. 

---

Masih banyak lagi teen flicks kesukaan saya dari tahun 90an, gambar berikut menggambarkan semua film favorit saya dari tahun 90an.



Semoga sedikit cerita ini membawa kamu mengingat berbagai film remaja seru di tahun 90an ya.
Mau lihat sisi lain dari 90s teen flicks? Cek postingan Winda di sini.


0 comments:

Post a Comment